12 April 2011

RSUD MUKOMUKO BENGKULU TAK MEMILIKI STOK DARAH

Mukomuko, 10/4 (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tidak memiliki stok darah untuk merawat pasien yang membutuhkan tranfusi darah.

"Bila ada pasien yang membutuhkan darah alternatifnya dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Bengkulu atau Kota Padang, Sumatra Barat," kata dokter jaga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko, Faizal, Minggu.Ia mengatakan, beberapa masalah medis yang membutuhkan tranfusi darah seperti kasus trambocit dan hemoglobin di bawah normal, sebab pada kasus itu pasien akan mengalami pendarahan dan kejang-kejang.

"Bila dari hasil pemeriksaan pihak rumah sakit menemukan kasus seperti ini segera dirujuk untuk menjalani perawatan di rumah sakit yang menyedikan darah," ujarnya.

Ia menjelaskan rata-rata trambocit yang dikategorikan normal antara 200 ribu hingga 500 ribu milimeter kubik dan hemoglobin normal sebesar 10 milimeter kubik.

"Dibawah angka tersebut pasien akan mengalami pendarahan," katanya.

Menurut dia, RSUD sudah memiliki peralatan untuk donor darah tetapi belum ada tenaga dokter medis di daerah ini yang bisa menjadi penanggung jawab dalam proses donor.

"Dokter medis penanggung jawab harus dilatih dan mendapat sertifikat, setelah itu baru bisa melakukan proses pendonoran, tanpa itu risikonya amat besar," ujarnya.

Pasien yang dirawat karena terjangkit malaria dengan trambocit dan hemoglobin di bawah standar bisa mengalami pendarahan dan harus mendapat tranfusi darah.

"Sejumlah kasus penyakit malaria pada umumnya banyak menyerang masyarakat di daerah ini dengan jenis fivax dan Palliparum. Selama ini belum ada pasien yang membutuhkan daerah," urainya.

Stok darah sangat dibutuhkan guna menunjang penyediaan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, serta ketersediaan dokter rawat yang memiliki sertifikat untuk mengambil darah pendonor.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP