12 April 2011

PEMKAB DIMINTA SELAMATKAN TPU TERGERUS ABRASI

Mukomuko, Bengkulu, 4/4 (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pemerintah setempat menyelamatkan tempat pemakaman umum (TPU) akibat tergerus abrasi pantai di Kecamatan Air Dikit.

"Sudah ada beberapa kuburan warga di Kecamatan Air Dikit yang masuk pantai," kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko, Herman, di Mukomuko, Senin.Ancaman abrasi pantai Kecamatan Air Dikit itu diketahui saat sejumlah anggota DPRD kunjungan di daerah tersebut dan mendapat laporan warga setempat.

Meski telah melihat langsung kondisi TPU itu, Herman yang juga politikus Partai Hari Nurani Rakyat itu belum memiliki data lengkap tentang jumlah kuburan yang sudah hanyut terbawa abrasi.

"Kami sudah minta supaya warga melakukan pendataan jumlah kuburan yang sudah terkena abrasi pantai," katanya.

Ia menjelaskan, lembaganya akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi penanganan darurat terhadap TPU yang terancam masuk pantai.

"Ada dua alternatif yang akan kami sampaikan kepada pemerintah, pertama dengan cara membuat pengaman atau solusi terakhir memindahkan kuburan ke tempat yang lebih tinggi," katanya.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko yang juga warga Kecamatan Air Dikit, Karmadi, mengaku, sudah lama abrasi pantai terjadi di lokasi TPU itu.

"Bahkan, lokasi TPU itu sudah lama dibangun, sebagai tempat seluruh warga setempat dimakamkan di lokasi itu, sehingga jumlahnya sangat banyak," katanya.

Ia menjelaskan, sudah selayaknya di lokasi TPU dibangun pengaman untuk mencegah kuburan terabrasi pantai.

Camat Air Dikit, Supardi, mengaku telah mengusulkan pembangunan pengaman pantai satu paket dengan pembangunan objek wisata Danau Tenaga Biru.

Sebab, katanya, jarak antara objek wisata dengan TPU itu hanya sekitar 500 meter sehingga pembangunannya bisa satu paket.

"Kami sudah mengusulkan anggaran sebesar tujuh miliar rupiah kepada Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, termasuk kegiatan untuk penanganan TPU," katanya.

Ia menjelaskan, kondisi TPU terendam air laut ketika pasang tinggi sehingga kemungkinan bisa terjadi kuburan tergerus abrasi pantai.

"Jumlah kuburan yang hanyut terbawa air laut belum ada laporan dari perangkat desa sampai sekarang, sehingga kami belum bisa memastikan apakah sudah ada kuburan yang hilang," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Jasni Bahari, mengatakan, saat ini pihaknya tidak punya anggaran untuk membangun pengaman pantai di daerah itu.

"Kalau sekarang belum ada anggarannya sehingga belum ada rencana untuk pembangunan," katanya.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP