12 April 2011

KESEHATAN REPRODUKSI DIUSULKAN MASUK KURIKULUM

Bengkulu, 16/3 (ANTARA) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional mengusulkan pendidikan kesehatan reproduksi dimasukkan kurikulum SMP dan SMA.

"Kami sedang mengupayakan agar pendidikan tentang kesehatan reproduksi dimasukkan kurikulum, atau minimal diintegrasi dalam mata pelajaran biologi," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera BKKBN Faozan Alfikri, di Bengkulu, Rabu.Ia mengatakan pendidikan kesehatan reproduksi perlu disampaikan secara dini, dengan harapan generasi penerus bisa menciptakan keluarga berencana dan sejahtera.

Pendidikan kesehatan reproduksi yang dianggap tabu untuk dibahas, baik di dunia pendidikan dan keluarga justru membuat peningkatan kualitas keluarga semakin sulit tercapai.

"Memang ada pelajaran reproduksi dalam biologi tapi sangat sedikit menyinggung tentang kesehatan reproduksi manusia dan tentang fertilitas serta usia yang paling baik memiliki anak," tambahnya.

Ia mengatakan persentase kelahiran yang mengakibatkan ledakan penduduk masih mengancam Indonesia dimana jumlah kelahiran mencapai 1,4 persen per tahun.

Sedangkan untuk Provinsi Bengkulu persentase kelahiran lebih besar yakni 1,6 persen dari jumlah penduduk saat ini 1,7 juta.

"Kami mengupayakan dengan menggerakkan kembali program KB, maka persentase kelahiran bisa ditekan menjadi 1,2 persen," ucapnya.

Selain memasukkan pendidikan kesehatan reproduksi dalam kurikulum, BKKBN juga sudah bekerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi dengan memberikan pembekalan tentang KB kepada mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Ia mengakui belum ada modul yang bisa digunakan para mahasiswa dalam menyosialisasikan tentang kesehatan reproduksi serta pentingnya KB namun setiap mahasiswa yang menjalankan KKN akan diberi pembekalan.

"Mahasiswa yang menjalani KKN akan diberi pembekalan tentang apa yang bisa mereka bagikan kepada masyarakat di lokasi KKN, khususnya tentang pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan KB," katanya.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP