03 Agustus 2010

PETANI MERASA TIDAK DILIBATKAN OLEH HKTI

Mukomuko, Bengkulu, 15/7 (ANTARA)- Gabungan kelompok tani di Kabupaten Mukmuko, Bengkulu, tidak begitu peduli dengan konflik Himpunan Kerukunan Tani Indonesia karena selama ini tidak pernah dilibatkan oleh organisasi sosial itu.

"Kalau saya mas kurang begitu jelas apa yang dikelola oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan jalurnya yang mana," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Sumber Makmur Kabupaten Mukomuko, Miftahudin, Kamis.Sebagai ketua 27 kelompok tani di desa tersebut, semua masalah petani berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan setempat.

"Sampai sekarang saya tidak tahu siapa saja pengurus HKTI yang ada di tingkat kabupaten, dan kecamatan, jadi bagaimana kami memberikan tanggapan kalau selama ini kami tidak tahu apa itu HKTI," terangnya.

Menurut Analisa dia, HKTI yang lama keberadaannya tidak dirasakan oleh masyarakat, sehingga semua yang berkaitan dengan itu masyarakat hanya tahu keberadaannya di pusat.

"Kami tahunya HKTI itu berada di pusat kalau di daerah ini setahu saya tidak ada," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Mukomuko Sunandi mengatakan HKTI itu bergerak dalam bidang sosial, sehingga tidak perlu diributkan.

"Kita tidak ingin dua HKTI tersebut membuat petani menjadi bigung dan petani di daerah ini menjadi terkotak-kotak," ungkapnya.

Ia menjelaskan kepentingan petani itu sama, bila HKTI ada dua maka persoalan baru terkait bidang pertanian di daerah ini akan bermunculan.

"Lebih baik Musyawarah Nasional HKTI dilakukan sebaik mungkin dengan aturan dan sistem yang ada, sehingga ketua HKTI terpilih benar-benar bisa menampung aspirasi petani yang ada di daerah ini," katanya.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP