11 Juli 2010

PETANI SAWIT BENGKULU KELUHKAN HARGA RENDAH

Bengkulu, 11/7 (ANTARA) - Petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu mengeluhkan rendahnya harga tandan buah segar kelapa sawit saat ini yaitu rata-rata di bawah Rp950 per kilogram.

Idealnya harga tanda buah segar kelapa sawit itu di atas R1.000 per kilogram, seiring dengan tingginya harga pupuk bersubsidi saat ini, sehingga tidak berimbang biaya pemeliharaan dan pendapatan setiap bulan, kata seorang petani kelapa sawit di kawasan Arau Bintang Kabupaten Seluma Sarkowi, Minggu.Kalau harga kelapa sawit bisa kembali di atas Rp1.000 per kilogram, kata dia, maka biaya pemeliharaan dan upah panen dan beli pupuk akan tertutupi, tapi dengan harga sekarang ini pemilik kebun tidak mendapat untung lagi.

Ia mengatakan, selama ini harga pupuk bersubsidi belum naik, sehingga masih ada dana lebih setiap bulannya. Namun setelah ada kenaikan harga pupuk dan upah panen, pendapatan dalam satu bulan pas-pasan saja dan bahkan kurang.

Selaku petani kecil yang memiliki kebun kelapa sawit satu setengah hektare, ia mengaku setiap panen tidak cukup untuk membeli kebutuhan bahan pokok, akibat rendahnya harga buah kelapa sawit saat ini.

Setiap panen dia mendapatkan sekitar 800 kg tandan buah segar, dijual dengan pedagang yang datang ke kebun dengan harga Rp950 per kilogram Rp760 ribu, dalam satu bulan mendapat Rp1.520.000, sedangkan biaya dikeluarkan mencapai Rp1,8 juta per bulan.

"Sejak harga buah kelapa sawit anjlok sekarang ini kami terpaksa pinjam uang dengan 'toke' untuk menutupi kekurangan tersebut," kata Sarkowi.

Seorang pedagang pengumpul kelapa sawit di Simpang Kadis kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Angdes mengatakan, harga tandan buah segar sawit petani saat ini masih bertahan antara Rp900-Rp950 per kilogram.

Karena harga pada tingkat pabrik pengolahan kelapa sawit di daerah ini rata-rata membeli di bawah Rp1.300 perkilogram, sehingga harga pada tingkat petani disesuaikan dengan jarak tempuh dan sortiran pabrik.

Bila harga tandan buah segar pada tingkat pabrik di atas Rp1.300, maka pedagang pengumpul bisa membeli produksi petani Rp1.000 per kilogram, karena penyusutan timbangan dari kebun sampai pabrik cukup tinggi, katanya.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Ir Risman Sipayung mengatakan, harga tandan buah segar sawit tergantung harga di pasaran nasional dan bahkan internasional, karena minyak kelapa sawit Bengkulu di ekspor ke berbagai negara melalui Singapura.

Produksi kelapa sawit yang dihasilkan petani mandiri di Bengkulu melimpah hingga 2,2 juta ton naik dari sebelumnya 1,8 juta per tahun.

Dijelaskannya, luas perkebunan sawit di daerah ini mencapai 93.727 hektare (ha) atau 4,73 persen dari luas kawasan, baik perkebunan besar swasta maupun kebun masyarakat, dengan produksi 851.821,17 ton per tahun.

Sentra perkebunan sawit di Bengkulu, terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan 11.362 ha, Bengkulu Utara 20.745 ha, Kota 1.496 ha, Seluma 15.374 ha, Kaur 3.170 ha dan Mukomuko 41.526 ha, katanya.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP