14 Juni 2010

SELAMAT JALAN PARA KAFILAH Oleh Indra Goeltom


Bengkulu, 13/6 (ANTARA) - Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional ke-23 di Bengkulu selama sepekan (5-12 Juni 2010) usai sudah dan secara resmi ditutup oleh Wakil Presiden Boediono, Sabtu malam.Para panitia pusat dan daerah, masyarakat dan berbagai kalangan terkait yang bekerja keras siang dan malam untuk menyukseskan perhelatan akbar yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 5 Juni 2010, merasa lega
Keramaian "Bumi Raflesia" di arena Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) dan "Bengkulu Expo" yang memamerkan produk-produk kerajinan rakyat dari penjuru Tanah Air di Stadion Anak Dalam ini mulai senyap, dan tidak ketinggalan para pedagang pun mulai menggulung lapak dagangannya.

Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin dalam sambutannya pada penutupan MTQN 2010 menyampaikan permohonan maaf kepada para kafilah dari seluruh Tanah Air dan para tamu jika pihak panitia khilaf dan salah selama kegiatan religius ini berlangsung.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para panitia yang bekerja keras siang dan malam dan serta partisipasi semua lapisan masyarakat, termasuk para dewan hakim untuk menyukseskan MTQN di Bengkulu," katanya.

Namun, ia juga menegaskan tidak menerima jika ada kesalahan dan kekhilafan para panitia tuan rumah penyelenggara. "Jangan salahkan panitia dalam hal ini, tetapi salahkan saya. Dan saya bertanggung jawab atas semua itu," katanya.

Agusrin juga memuji kafilah tuan rumah Bengkulu, yang berhasil masuk pada urutan tujuh besar dari sebelumnya berada pada posisi ke 22 pada MTQN 2008 di Banten.

Segala kekhilafan dan kesalahan yang tak luput selama kegiatan ini berlangsung, menjadikan pengalaman berharga bagi Bengkulu sebagai tuan rumah pelaksana.

"Sekali lagi saya mohon maaf. Selamat jalan para kafilah. Semoga selamat sampai tujuan. Kita bertemu kembali di Maluku pada 2012 (Maluku ditetapkan sebagai tuan rumah pada 2012)," ungkapnya.

Menteri Agama Suryadharma Ali juga menyampaikan hal yang sama, dan menilai penyelenggaraan MTQN di Bengkulu yang diikuti lebih dari 2.000 orang peserta berjalan sukses.

Begitu juga Wapres Boediono menilai MTQN di Bengkulu, sukses, berjalan lancar dan tertib.

Wapres Boediono mengatakan, keberhasilan Bengkulu merebut peringkat ke tujuh nasional lomba baca Al Quran pada MTQN akan berdampak positif dalam pembangunan daerah ini.

Sebab berdasarkan laporan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin, katanya, sebelumnya Bengkulu berada pada urutan ke-22 nasional, naik ke peringkat tujuh.

"Mudah-mudahan berdampak positif dalam keberhasilan pembangunan di segala bidang daerah ini, terutama pembangun fisik dan Sumber daya manusia," katanya.

Tujuan lomba baca Al Quran bukan sekadar mengejar juara semata tetapi dapat mendalami isi kandungan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari dalam substansi manusia dan Tuhan.

Wapres yang didampingi Ibu Herawati Boediono, menambahkan, untuk memperbaiki kehidupan bangsa dan bernegara juga tak lepas dari pembangunan sumber daya manusia (SDM).

"Artinya, pembangunan SDM yang positif sebagai wujud ukhuwah Islamiah yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan keluarga yang sakinah secara nyata," kata Wapres.

Menurut Boediono, SDM yang berkualitas juga penentu bangsa ini ke depan sehingga praktik kebiasaan hidup dalam kerukunan beragama yang berkeadilan, mulia akan menjadi kekuatan karakter bangsa yang benar dan mantap.

Olah karena itu, Wapres mengimbau semua lapisan masyarakat agar menjadikan MTQ sebagai bagian yang substansi hubungan antara umat manusia dan Tuhan, serta hubungan Tuhan dan umat manusia, dan hubungan dengan alam semesta.

"Kandungan Al Quran harus didalami dan dimaknai agar kepribadian umat Islam yang terbesar di Indonesia berjalan dengan baik," katanya.

Ia menegaskan, "Al Quran juga harus kita jadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan karena kandungannya jika kita maknai memiliki banyak arti untuk membawa umat manusia ke kehidupan yang lebih baik yang bermoral dan bermatabat."

Jawa Barat juara umum

Pada MTQN 2010 ini, kafilah Jawa Barat keluar sebagai juara umum dengan merebut sembilan medali emas, enam perak dan dua Perunggu, dan jumlah nilai 65. Selanjutnya ditempat kedua DKI Jakarta meraih delapan emas, enam perak dan lima perunggu dengan nilai 63.

"Jawa Barat unggul pada cabang hifzil dengan memperoleh empat emas, satu emas golongan 10 juz putra, dua emas golongan 20 juz putra dan putri, dan satu emas di golongan 30 juz putra," kata Ketua Lembaga Pengembangan Tiliawatil Quran Nasional (LPTQN) Muhamad Roem Ruwi, Sabtu malam.

Sedangkan Kafilah Banten berada di urutan ketiga dengan memperoleh dua emas, enam perak dan tiga perunggu. Disusul kafilah dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan perolehan tiga emas,satu perak dan tiga perunggu.

Sementara peringkat kelima Sumatra Barat dengan perolehan satu emas, empat perak dan dua perunggu. Diperingkat keenam Riau, sementara tuan rumah Bengkulu berada di peringkat ketujuh bersama dengan Sulawesi Selatan dan Papua Barat dengan perolehan nilai yang sama yaitu 16.

Sepuluh besar lainnya, di tempat ke delapan Kalimantan Timur dengan nilai 13, tempat ke sembilan Nanggroe Aceh Darusalam (NAD) dan Jawa Timur dengan nilai 11. Dan peringkat kesepuluh Sumatra Utara dan Maluku dengan nilai 6.

Penyerahan piala untuk juara umum diserahkan langsung oleh Wapres Boediono, sedangkan piala bergilir MTQ ke-23 oleh Menteri Agama Suryadharma Ali.

MTQN di Bengkulu, memperlombakan tujuh cabang yakni tilawah yang terdiri atas enam golongan yaitu tartil tingkat anak-anak, remaja, dewasa, golongan cacat netra dan golongan qira'at, dan cabang hifzil, dengan lima golongan yaitu 1 juz Ma'a tilawah, golongan 5 juz Ma'a tilawah, golongan 10 juz, golongan 20 juz dan golongan 30 juz.

Selanjutnya cabang tafsir dengan tiga golongan yaitu golongan bahasa Arab, Inggris dan bahasa Indonesia, serta cabang khattil dengan tiga golongan antara lain mushaf, naskah dan golongan dekorasi. Cabang fahmil, cabang Syahril serta cabang menulis kandungan Al Quran.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, Provinsi Maluku akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional ke-24 pada 2012.

Penetapan tuan rumah di "Ambon Manise" ini, juga pada malam penutupan MTQN itu penyerahan pataka dari Gubernur Bengkulu kepada Gubernur Maluku sebagai tanda dimulainya kepanitiaan MTQN ke-24.

Suryadharma Ali menjelaskan, penyelenggaraan MTQN ke-23 di Bengkulu berjalan lancar dan baik. Namun, tolok ukur keberhasilan tidak hanya dilihat dari kemeriahan acara, tetapi dampaknya terhadap pembangunan moral dan akhlak masyarakat.

"Untuk itu, kafilah diharapkan tidak hanya mengutamakan prestasi, tetapi juga melakukan syiar Islam di masyarakat," katanya.

Puncak penutupan MTQN Bengkulu yang dimeriahkan si Raja Dangdut Rhoma Irama dengan Soneta Groupnya itu yang dihadiri ribuan pengunjung. Rhoma pun di akhir acara melantunkan irama lagu "Isya Allah. Kita Sampai Jumpa Lagi".

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP