PENERBANGAN MUKOMUKO-PADANG-BENGKULU AKTIF PEKAN DEPAN
Bengkulu, 8/1 (ANTARA) - Penerbangan komersil rute Mukomuko-Padang-Bengkulu mulai aktif pekan depan dengan menggunakan pesawat Febian Airlines.
Penerbangan tahap pertama ini akan dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu hari Senin dan Kamis dengan harga tiket Rp400 ribu, kata Bupati Mukomuko Drs Ichwan Yunus melalui kabag Humas Yanzuri Nawawi, Jumat.
Pemkab Mukomuko sudah melakukan kerja sama dengan maskapai penerbangan Febian Airlines menggunakan sembilan baris tempat duduk yang diharapkan bisa menampung penumpang lokal.
Jadwal penerbangan komersil itu sudah disepakati pada hari Senin dan Kamis karena diperkirakan akan terjadi banyak penumpang, terutama dari karyawan perkebunan besar swasta dan pejabat daerah setempat.
"Tahap pertama ini kita coba dua kali dalam seminggu dulu. Bila ada peningkatan jumlah penumpang, maka bisa ditingkatkan tiga kali seminggu dan bila perlu setiap hari ada penerbangan," ujar Bupati Ichwan Yunus.
Ke depan, kata Yanzuri, Pemkab Mukomuko programkan perluasan kawasan Bandara Rajo Kolo setempat dari panjang 1.400 meter menjadi di atas 2.000 meter agar mampu didarati pesawat berbadan besar jenis boing 737-400.
Perluasan kawasan Bandara Mukomuko itu diperlukan dana sebesar Rp140 miliar untuk pelebaran landasan dan ganti rugi lahan di sekitar kawasan itu.
Jika Bandara Mukomuko sudah mampu disinggahi pesawat berbadan besar, maka akan dijadikan angkutan barang, yaitu minyak kelapa sawit, karena daerah ini salah satu wilayah perkebunan kelapa sawit terluas di Provinsi Bengkulu.
Penerbangan perdana di daerah ini dilakukan uji coba akhir Oktober 2009 dengan menggunakan pesawat Riau Airlines jenis foker 50.
Pada ujicoba itu dilakukan pengangkutan 170 jamah calon haji setempat ke embarkasi di Padang (Sumbar).
Menurut dia, uji coba penerbangan tersebut sekaligus membuka isolasi Bandara Mukomuko sejak 30 tahun silam tak pernah disinggahi pesawat dan tahun 2009 ini ternyata dapat terealisasi.
Lokasi Bandara Rajo kolo Mukomuko berada tak jauh dari ibukota kebupaten dan ditepi sungai dan menghadap ke luat Samudra Indonesia, sehingga masih berpeluang untuk diperluas.
