02 November 2009

TOKOH USULKAN NAMA BANDARA MUKOMUKO"MAHARAJA SAKTI"


Bengkulu, 2/11 (ANTARA) - Salah seorang tokoh masyarakat Mukomuko, Amandeka Amir mengusulkan nama Bandara daerah tersebut "Maharaja Sakti" menggantikan Rajo Kolo sekarang ini.

Nama Badandara Mukomuko paling tepat adalah "Maharaja sakti", karena raja pertama Mukomuko di zaman Megalitikum, kata Amandeka Amir melalui Kabag Humas pemkab Mukomuko Yanzuri Nawawi, Senin.


Berdasarkan buku sejarah kuno, Maharaja Sakti adalah salah satu garis keturunan rara-raja di Indonesia dan Malaysia. Maharaja sakti berasal dari Hindia seberang yang ingin pergi ke Asia, tapi terdampar di Sumatra.

Tepat di Sungai Hitam di kabupaten Mukomuko, sekarang menjadi Kecamatan Pondok Suguh. Daerah ibukota kerajaan mulai dari Urai dalam Kabupaten Bengkulu Utara hingga Indrapura, Sumatra Barat.

Menurut sejarah yang diteliti Amandeka Amir tersebut, Maharaja Sakti merupakan raja pertama di Sumatera yang banyak melahirkan raja-raja antara lain Raja Palembang dan Kerajaan Hindu Budha di Java.

Mengingat beliau raja pertama membangun wilayah Mukomuko, maka wajar saja kalau dijadikan nama Bandara Mukomuko, ujar Yanzuri menirukan cerita Amandeka Amir juga mantan bupati karataker Mukomuko.

Sebelumnya tokoh masyarakat Mukomuko lainnya Rusli Effendi juga mengusulkan ada beberapa nama untuk Bandara daerah itu, di antaranya nama Megawati, Sultan Gadamsyah, ST Khalifatullah dan Teras Terunjam.

Pertimbangan para tokoh mengusulkan nama Bandara Megawati itu, karena Megawati pernah menjadi Presiden RI dan sudah diberi gelar oleh tokoh masyarakat Mukomuko" Putri Bunga Melur" beberapa tahun lalu.

Selain itu, katanya, Megawati juga diakui sebagai putri bangsa masih ada keturunan dari Mukomuko jadi sangat wajar dan manis didengar Bandara diberina nama Megawati sekaligus akan setali dengan Bandara Fatmawati Soekarno di Kota Bengkulu.

Rusli menilai, nama Bandara Rajo Kolo sekarang ini kurang tepat, karena nama Rajo Kolo artinya "Raja kuala" sangat cocok menjadi nama pelabuhan laut, sedangkan nama pelabuhan udara lebih pas dengan nama pahlawan.

Pergantian nama Bandara tersebut akan dilakukan musyawarah dengan para tokoh adat lagi melalui persetujuan anggota DPRD setempat, sedngkan peresmiannya nanti direncanakan mengundang Menteri dalam negeri (Mendagri), Gubernur Bengkulu dan unsur muspida lainnya.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP