03 November 2009

SEMOGA MTQN DI BENGKULU TAK DIGANGGU GEMPA Oleh Indra Goeltom

Bengkulu, 2/11 (ANTARA) - Provinsi Bengkulu tidak lama lagi akan dihadiri setidaknya enam ribuan tamu dari berbagai penjuru Nusantara yang hendak mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional (MTQN) ke-23.

Sebagai tuan rumah pelaksana MTQN, pemerintah Bengkulu khawatir perhelatan nasional ini tidak sukses, karena terganggu oleh citra Bengkulu sebagai daerah bencana alam.


Masyarakat luas selama ini mafhum, Bengkulu merupakan daerah rawan bencana gempa, sebab daerah ini berada dipertemuan dua lempeng aktif Eurasia dan Indoaustralia.

Gempa berkekuatan 7,3 pada Skala Richter (SR) pernah melanda Bengkulu pada 2000 dan 7,9 SR pada 2009 yang merenggut korban jiwa dan harta benda, sebagian besar rumah permanen mengalami rusak parah.

Bahkan pada Sabtu (31/10) dan Minggu (1/11) Bengkulu masih diguncang gempa, meskipun dalam skala kecil (51,1 SR). Gempa kecil itu tidak mengkhawatirkan, apalagi masyarakat di daerah itu telah terbiasa menghadapinya.
Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin dalam tiga bulan terakhir ini terus menyakinkan masyarakat, khususnya para kafilah dari daerah lain, agar tidak takut berkunjung ke daearah yang berada di wilayah pantai barat Sumatra ini.

"Saya yakinkan, seluruh masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir. Bengkulu tidak akan dilanda gempa," kata Agusrin yang terus menerus mendengungkan kalimat itu di berbagai kesempatan, termasuk melalui media massa.

Saat ini, ia tengah berupaya keras agar MTQ Nasional ke-23 di Bengkulu ini bergaung dan menggelora ke seluruh Nusantara.

"Kita perlu dukungan masyarakat Bengkulu. Saya juga minta media berpartisipasi memberitakan persiapan MTQN ini, agar masyarakat mengetahui dan ikut menyukseskan," katanya.

Upaya lain dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan menggunakan pihak kedua atau "Event Organizer" (EO) untuk menangani promosi dan sosialisasi di tingkat nasional.

Pemprov telah menyiapkan sebanyak sepuluh EO yang akan menangani promosi tersebut.

Saat ini, katanya, telah melakukan sosialisasi di media cetak dan elektronik ditingkat lokal maupun nasional agar promosi dapat berjalan secara optimal.

Promosi itu, menurut dia, juga akan melibatkan masyarakat Bengkulu yang berada diperantauan dengan mendistribusikan stiker yang sudah dicetak.

Menghadapi MTQN itu, Pemprov juga bekerja sama dengan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) untuk mempromosikan kepada pemerintahan daerah se-Indonesia.

Dalam waktu dekat juga telah dipasang berbagai baliho dan spanduk di tempat-tempat strategi di seluruh kabupaten kota. "Langkah ini juga pernah dilakukan sejumlah tuan rumah penyelenggara MTQN sebelumnya, seperti Jambi, Riau, dan Banten."
Persiapan lainnya, masyarakat yang tersebar di sepuluh wilayah kabupaten/kota akan diberdayakan membantu melakukan promosi ke warga Bengkulu.

"Promosi kepada masyarakat diprioritaskan, karena MTQN merupakan kegiatan nasional yang harus diketahui masyarakat," ujarnya.

Menjelang pelaksanaan MTQN, Pemerintah Bengkulu juga telah melakukan perbaikan jalan, terutama jalan menuju lokasi di Kelurahan Air Sebakul, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.

Kawasan wisata pantai panjang dan cagar budaya Bengkulu juga diperbaiki agar kafilah dan wisatawan nyaman saat berkunjung ke lokasi tersebut.

"Pengadaan air bersih juga telah dianggarkan dananya senilai Rp135,36 miliar. Jangan sampai kita malu. Kesiapan air bersih adalah vital," ujarnya.
Menurut Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Sumber Daya Alam Sekretariat Provinsi Bengkulu Fauzan Rahim, dana itu akan digunakan untuk pengadaan dan pemasangan pipa distribusi dengan kapasitas 2,5 liter per detik di lokasi utama MTQN.

"Dalam pengadaan dan pemasangan pipa itu ada beberapa sub kegiatan yakni pekerjaan pengadaan pipa dan aksesoris senilai Rp58,83 juta, pekerjaan pengadaan pompa distribusi Rp45 juta," katanya.

Tanggung jawab penyediaan air bersih di lokasi utama MTQN serta lokasi penunjang lainnya, akan diserahkan ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu.

Sedangkan perbaikan bendungan Air Nelas yang menjadi sumber utama air PDAM, yang sebagian dindingnya rusak, akan dilakukan melalui dana tanggap darurat.

Sementara itu, Sekretaris Umum Panitia MTQN XXIII Provinsi Bengkulu Sayifullah menyatakan, panitia juga telah menginventarisir tempat pemondokan kafilah dari 33 provinsi se-Indonesia.

Untuk hotel telah tersedia 680 kamar meliputi 152 kamar hotel berbintang dan 529 kamar hotel kelas melati. Dari jumlah kamar tersebut minimal tersedia dua tempat tidur per kamar.

Tempat pemondokan lain memanfaatkan mes, wisma dan asrama milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta menyewa rumah-rumah warga.


Sempat berlarut
Provinsi Bengkulu "merebut" tuan rumah MTQN pada 2010 melalui proses panjang dan berlarut-larut.

"Namun, kita bersyukur, akhirnya melalui keputusan Menteri Agama, SK Menag No.70 tahun 2008, Bengkulu terpilih menjadi tuan rumah MTQN," ujarnya.

Sebenarnya pada MTQ Nasional ke-22 di Palu, Sulteng pada 2000, tepatnya pada Munas LPTQ 3 Juni 2000, Bengkulu sudah diusulkan untuk menjadi tuan rumah MTQN tahun 2003 bersama dua provinsi lain, Kalteng dan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ketika mau dibahas keesokan harinya (4 Juni 2000), Bengkulu dilanda gempa dahsyat berkekuatan 7,3 skala richter. Bengkulu luluh lantak. Oleh sebab itu MTQN di Bengkulu otomatis batal. Lalu ditetapkan MTQN di Palangkaraya, Kalteng.

Pada STQN tahun 2002 di NTB, Bengkulu diusulkan kembali, tetapi melalui Rakernas LPTQ Nasional akhirnya hanya direkomendasi sebagai tuan rumah Seleksi Tilawatil Quran Tingkat Nasional (STQN) pada 2004 dan Gorontalo untuk tuan rumah STQN 2005.

Munas LPTQN bersamaan MTQN Palangkaraya 2003 Bengkulu diusulkan lagi menjadi tuan rumah MTQN bersama Sultra dan Banten.

Pada Munas LPTQ di Jakarta yang bersamaan dengan MTQN 2006 di Kendari, Sultra, Bengkulu kembali diusulkan menjadi tuan rumah MTQN tahun 2008 bersama Banten dan Babel, tapi ternyata Banten yang terpilih menjadi tuan rumah.

Pada MTQN 2008 di Banten, Bengkulu baru ditetapkan sebagai tuan rumah MTQ Nasional ke-23 pada 2010 dengan SK Menag No.70 Tahun 2008 tanggal 24 Juni 2008.

"Sekarang kita sudah siap sebagai tuan rumah dan sedang menyosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana harus berperilaku sebagai tuan rumah yang baik," katanya.

Panitia penyelenggara MTQN XXIII Tahun 2010 Provinsi Bengkulu sudah terbentuk, sehingga masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan sudah dapat bekerja.

Para Qori dan Qoriah terbaik juga kini sedang dipersiapkan melalui seleksi musabaqah tingkat kabupaten dan kota.

Selain itu, Pemerintah Bengkulu juga menyelenggarakan latihan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi yang diikuti sepuluh kabupaten/kota.

"Kita harus mempersiapkan para qori-qoriah kita sebaik mungkin, kita selaku tuan rumah jangan sampai berada di urutan bawah, setidaknya kafilah kita harus mampu menembus lima besar. Jika qori-qoriah Bengkulu tidak mampu, bila perlu mendatangkan dari luar," kata Gubernur Agusrin berseloroh.

Menyikapi hal itu gubernur meminta Kanwil Depag Bengkulu selaku "lokomotif" penyelenggaraan MTQN menyiapkan kegiatan nasional itu dengan matang.

Kepala Kanwil Departemen Agama Provinsi Bengkulu Taufiqqurahman mengatakan, dalam persiapan MTQ ke-23 telah melakukan berbagai pembenahan, antara lain dengan merenovasi gedung PSMB MAN 1.

Sekolah ini bakal dijadikan tempat penginapan bagi para kafilah-kafilah peserta MTQN. Selain itu Depag juga telah mengajukan usulan anggaran pelaksanaan MTQ.


Warung "Remang-Remang"
Menjelang MTQN pada 2010, warung "remang-remang" yang berada di kawasan wisata Pantai Panjang di Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu juga akan ditertibkan.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota untuk mengatasi masalah itu agar menjauhkan dari kesan maksiat dan kumuh," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Edi Nevian.

Dia mengatakan, kawasan wisata tersebut saat ini dijadikan tempat hiburan yang menjual minuman keras dan menyediakan wanita penghibur. "Kawasan wisata kebanggaan masyarakat Bengkulu tersebut harus dibenah secantik mungkin agar tamu yang datang menjelang MTQN dapat menikmati keindahannya," ujarnya.

Kondisi kawasan Pantai Panjang sekarang ini semrawut, oleh karena itu Dinas Pariwisata akan mengembalikan keindahan kawasan tersebut.

"Diharapkan kafilah dan undangan lainnya baik dari dalam negeri maupun akan nyaman berwisata di Pantai Panjang," katanya.

Pemerintah juga harus mencari jalan keluar untuk merelokasi warung-warung tersebut, ujarnya.

MTQN ke-23 akan melombakan 20 cabang yang digelar di sepuluh lokasi, yakni cabang tilawah golongan anak-anak, remaja dan dewasa, cabang tilawah golongan qira'at sab'ah, tartil dan cacad netra.

Lalu cabang hifzil Quran golongan satu juz dan lima juz, Hifzil Quran golongan 10 dan 20 juz, Hifzil Quran golongan 30 juz, Tafsir Al Quran golongan bahasa Arab, dan tafsir golongan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Kemudian cabang fahmil Quran, khattil Quran golongan naskah, hiasan mushaf dan dekorasi, dan cabang musabaqah menulis kandungan Al Quran.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP