06 Juni 2011

WARGA KURANG MAMPU TUNGGU BANTUAN KOMPOR ELPIJI

Mukomuko, Bengkulu, 6/6 (ANTARA) - Ribuan orang warga kurang mampu di Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menunggu realisasi penyaluran bantuan kompor elpiji dari pemerintah pusat untuk periode kedua.

"Ribuan orang itu saat ini terdata dalam daftar susulan sebagai penerima bantuan kompor elpiji dari pemerintah pusat," kata Camat Sungai Rumbai Abu Bakar di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan, masih banyaknya warga di kecamatan itu masuk dalam daftar susulan yang belum menerima bantuan konversi minyak tanah ke elpiji karena tidak mampu lagi membeli minyak tanah yang harganya tinggi dijual oleh pedagang pengecer.
"Warga yang mengusulkan masuk daftar susulan tersebar di sembilan desa di kecamatan ini," ujarnya.

Menurut dia, rasa takut dan trauma ledakan tabung elpiji khususnya ukuran tiga kilogram secara bertahap sudah mulai hilang, selain menjadi kebutuhan pokok saat ini.

"Awalnya warga menolak menjadi penerima bantuan gratis kompor elpiji karena takut tabung gas ukuran tiga kilogram itu meledak, tetapi setelah melihat ada warga yang mengunakannya, warga lain justru tertarik," urainya.

Apalagi, kata dia, bantuan dari pemerintah pusat itu gratis diterima warga yang tidak mampu di daerah ini.

Selain itu, kelangkaan dan mahalnya harga minyak tanah yang terjadi saat ini juga menjadi pertimbangan warga memilih menggunakan kompor elpiji sebagai alaternatif memasak di dapur.

Ia menjelaskan, warga sebagai penerima kompor elpiji yang masuk daftar susulan itu kini telah dikirim kepada pemerintah sesuai dengan permintaan, sedangkan para kepala keluarga kurang mampu itu sekarang masih menunggu realisasi penyaluran bantuan.

"Informasi dari desa penyaluran bantuan untuk tahap berikutnya masih ada, sehingga desa membuka peluang kepada warga untuk mendaftar sebagai penerima kompor gas tahap selanjutnya itu," katanya.

Harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah setempat di kecamatan itu masih bisa diterima oleh warga dengan kisaran Rp17 ribu per tabung.

"Dengan patokan harga sebesar itu warga masih mampu membeli isi ulang elpiji, buktinya transaksi jual beli sudah berjalan," katanya.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP