18 Juni 2011

WARGA BENGKULU SELATAN RESAHKAN PERACUNAN TERNAK

Bengkulu, 18/6 (ANTARA) - Warga Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu akhir-akhir ini meresahkan praktek peracunan ternak sapi dan kerbau oleh orang tak bertanggung jawab.

"Dalam pekan ini saja sudah lima ekor ternak sapi dan kerbau warga mati akibat diduga memakan racun," kata Anhasan peternak sapi warga RT 02 Kelurahan Gunung Mesir, Kecamatan Pasar Manna, Sabtu.

Kelima ekor sapi dan kerbau itu ditemukan sudah mati dilokasi diduga diracun potas tersebut, dengan ciri-ciri mengeluarkan kotoran bercampur darah segar dan ditemukan sebuah portas yang belum dimakan ternak tersebut.Bangkai sapi diketahui sudah mati saat akan digiring ke dalam kandang sore harinya dan lokasi kejadian kotoran sapi berwarna merah (darah bercampur kotoran. Keluar lendir dan buih dari rongga hidung, mulut, mata dan telinga.

Untuk menghindari efek penyakit ternak, bangkai sapi sebagian dibuang ke sungai dan dikubur pemiliknya, uniknya, kata d0ia kelima ternak itu matinya serentak pada lokasi sama.

Hal itu diperkuat Lurah Pasar Manna, Dahri mengakui, bahwa ternak warga mati serentak dalam satu lokasi dan ditemukan satu bongkah portas masih utuh dekat kotoran sapi tersebut.

"Lokasi kejadian sekitar 500 meter dari rumah pemiliknya yaitu dalam kawasan kebun kelapa," kata Dahri.

Ia mengatakan, dalam kurun dua bulan terakhir ternak sapi dan kerbau warga mati itu akibat diduga makan portasi itu mencapai puluhan ekor, dengan ciri-cirinya sama yaitu mengeluarkan biuh dimulut dan kotoran bercampur darah.

Para peternak cemas disamping mengalami kerugian jutaan rupiah, kepada seluruh peternak diimbau agar waspada dan ternaknya jangan dilepas secara liar serta tetap dikandangkan.

"Bisa jadi sapi mengganggu kenyamanan warga atau tanaman dan pekarangan, dilampiaskan oknum tidak bertanggung jawab dengan memasang portas di beberapa titik dianggap tempat mangkal sapi liar itu," tambah Dahri.

Ia menjelaskan, populasi ternak sapi di Kelurahan Gunung Mesir hingga kemarin mencapai 227 ekor, kambing 122 ekor, dikelolah 60 kepala keluarga (KK) tersebar di 21 Rukun Tetangga (RT) se Kelurahan Gunung Mesir, Kota Manna.

Seorang tokoh masyarakat Manna Junaidi memperkirakan, modus perancunan ternak itu ada beberapa versi antara lain bisa saja ulah pencuri ternak agar pemiliknya menjual dengan harga murah, maka sapi dan kerbau sakit sebelum mati bisa dibeli para tengkulak tersebut.

"Kami memprediksi modus tersebut pernah terjadi 2010 dan pelaku akhirnya berhasil dibekuk masyarakat karena ketahuan sengaja memberi sapi dengan potas," ujarnya.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP