27 Mei 2010

TANAMAN PADI PETANI MUKO MUKO DISERANG HAMA

Bengkulu, 26/5 (ANTARA) - Ratusan hektare areal tanaman padi sawah tadah hujan milik petani di lima desa Kecamatan Ipuh, Kabupaten Muko Muko, Provinsi Bengkulu diserang hama walang sangit dan ulat.

Hama yang menyerang tanaman padi petani itu antara lain di Desa Pasar Baru, Tanjung Harapan dan Desa Pasar Ipuh, saat ini diatasi secara tradisional, kata salah seorang anggota LSM pendamping petani, Grasi Arifin, Rabu.Tanaman padi di lima desa itu mulai menguning namun sebagian sudah mati sehingga para petani mulai khawatir akan terjadi gagal panen.

"Kami dari LSM juga sudah melaporkan masalah tersebut ke petugas penyuluh lapangan daerah itu, karena petani sangat terbatas waktunya untuk melapor ke instansi dan petugas penyuluh," katanya.

Kepala Desa Pasar Ipuh Mardiansyah ketika dikonfirmasikan mengakui bahwa areal tanaman padi petani di wilayah itu diserang hama pianggang (walang sangit) dan ulat berwarna hijau.

Tanaman padi petani yang diserang hama itu sebagian besar berada di lahan sawah tadah hujan.

Para petani menggunakan sapu lidi mengusir hama dari pohon padi tersebut, setelah walang sangit dan ulat terjatuh baru diambil satu persatu dan dibakar.

Pembasmian dengan cara demikian cukup efektif namun memakan waktu panjang, sedangkan bantuan racun pembasmi dari instansi terkait sampai sekarang belum ada.

Selain itu, petani juga menggunakan asap api dengan membakar daun kayu yang bisa mengusir hama tersebut, karena lokasi serangan cukup luas, namun hama tersebut belum berhasil dimusnakan.

"Kami mengharapkan Dinas Pertanian di Kabupaten Muko Muko cepat mengatasi serangan hama tersebut seperti pemberian racun pembasmi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Muko Muko Sapkani ketika dihubungi telepon genggamnya tidak aktif.

Kabag humas Pemkab Muko Muko Yanzuri Nawawi saat dikonfirmasi mengatakan akan memberitahukan masalah tersebut ke instansi berwenang yakni Dinas Dinas Pertanian setempat.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP