02 Mei 2010

PENDANGKALAN PELABUHAN BAAI MEMBUAT INVESTOR KURANG BERMINAT

Bengkulu, 29/4 (ANTARA) - Pendangkalan alur masuk Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu membuat investor kurang berminat masuk ke daerah itu, kata Anggota DPD RI Bambang Soeroso di Bengkulu, Kamis.

"Harus diakui pendangkalan alur masuk pelabuhan membuat investasi di Bengkulu ini kurang menarik. Jadi untuk menuntaskan masalah ini pemerintah daerah dan PT Pelindo harus berkoordinasi," katanya.


Ia mengatakan Komite II DPD RI juga sudah meninjau pelabuhan tersebut dan akan segera mengambil langkah untuk bertemu dengan Kementerian Perhubungan dan Dirut PT Pelindo untuk membahas persoalan tersebut.

Menurut dia, kondisi alur dari segi teknis tidak terlalu sulit untuk diatasi hanya saja masalah ini menimbulkan konflik kepentingan antar lembaga yakni Pemprov Bengkulu dan PT Pelindo II.

"Padahal sebenarnya persoalan ini tidak terlalu besar kalau kita bandingkan dengan Singapura harus membuat daratan. Ini hanya mengeruk, justru kami melihat ada konflik kepentingan dalam kasus ini," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut DPD RI akan menggagas pertemuan antara Kementerian Perhubungan, PT Pelindo, Pemprov Bengkulu dan PT Pathaway International yang mengikat kontrak kerja sama dengan Pemprov Bengkulu untuk mengelola Pelabuhan Pulau Baai.

Bambang berharap konflik tersebut bisa dituntaskan karena pelabuhan Pulau Baai adalah satu-satunya pelabuhan laut yang representatif untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Bengkulu.

Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Budi Darmawansyah mengharapkan pengerukan alur tetap dilaksanakan oleh PT Pathaway International sebab kondisi alur terus mengalami pendangkalan.

"Sebaiknya pengerukan tetap dilakukan sampai ada keputusan dari Kementerian Perhubungan karena alur ini akan terus menyempit bahkan bisa mengakibatkan pelabuhan lumpuh," katanya.

Politisi Golkar ini mengatakan keputusan pengelolaan Pulau Baai masih menunggu penetapan APBN perubahan 2010 sebab Kementerian Perhubungan mengusulkan dana Rp62 miliar ke DPR RI.

Kedalaman alur masuk pelabuhan hanya empat hingga lima meter sehingga kapal yang keluar dan masuk pelabuhan harus dipandu saat air laut pasang.

Kapal yang keluar dan masuk pelabuhan menggunakan jalur alam selebar 25 meter dengan panjang 1,9 km dan dipandu oleh kapten pandu administrator pelabuhan.

Sejumlah komoditas ekspor di Pelabuhan Pulau Baai antara lain batu bara, minyak mentah sawit (CPO), kopi, jahe, karet, cangkang sawit, dan biji besi.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP