15 Mei 2010

PENANGKARAN PENYU MUKOMUKO TERANCAM ABRASI LAUT

Bengkulu, 12/5 (ANTARA) - Pusat penangkaran penyu di pesisir Desa Air Hitam dan Desa Retak Ilir, Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Muko Muko, terancam ambrol akibat dikikis abrasi laut, sehingga mengganggu proses bertelur penyu-penyu di wilayah itu.

Biasanya penyu bertelur bisa naik dari kawasan pantai tersebut, namun sekarang tidak bisa lagi akibat terjal, kata Kabag Humas Pemda Muko Muko Yanzuri Nawawi ketika dihubungi, Rabu.Tempat penyu bertelur sekarang sudah pindah ke pantai disebalahnya dalam kawasan hutan Cagar alam seluas 400 Ha dan hutan itu sebelumnya dikukuhkan menjadi habitat penyu di kabupaten Muko Muko.

"Kita khawatir ancaman abrasi itu bisa memutus jalur transportasi penyu dari laut ke darat di kawasan hutan cagar alam tersebut," ujarnya.

Berdasarkan laporan penjaga kawasan habitat penyu, katanya, anak-anak penyu yang selama ini masih terlihat bermain di kawasan pantai tersebut, sekarang sudah menghilang atau berpindah ke tempat lain mencari perlindungan.

Pemkab Muko Muko akan mensurvei lokasi itu, bila masih bisa diatasi dengan pembuatan tanggul pengaman, maka akan diusulkan dananya ke pusat,untuk dilakukan perbaikan.

Sebelumnya petugas kelompok penyu lestari Agri wisata Bumi Perkemahan Danau Denut Dani mengatakan, selama ini kelompok itu berhasil menetaskan ribuan butir telur penyu sisik yang awalnya hanya sekitar 400 butir.

Anak penyu langka itu sebagian besar sudah dilepas ke danau Denut setempat, kemudian akan dilepas ke laut agar dia bebas hidup membaur dengan penyu-penyu lainnya.

Penyu yang berhasil dikembangbiakan di wilayah itu sekarang sudah ada lima jenis penyu sangat langka yaitu jenis penyu belimbing, hijau, ceper,hilem dan penyu sisik.

Awalnya ada tiga jenis penyu sisik diketahui mendarat malam hari dari laut Samudran Indonesia untuk bertelur, setiap ekor rata-rata menghasilkan 90 butir, sedangkan sebelumnya juga sudah ada penyu sisik lain yang bertelur di kawasan itu.

Sekkab Muko Muko Ir Moch Satria Razalie mengatakan, untuk mengamankan penyu itu dari kepunahan, maka dibentuk petugas khusus yakni kelompok penyayang penyu tugasnya mengawasi kawasan pantai, agar penyu bisa bertelur dengan tenang.

Kawasan hutan konservasi laut itu, sekarang sudah ditetapkan sebagai habitat dan penakaran penyu di Provinsi Bengkulu, dengan demikian diimbau kepada warga setempat agar ikut mengamankan kawasan hutan tersebut.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP