60 KELOMPOK TANI TERIMA TRAKTOR TANGAN
Bengkulu, 11/5 (ANTARA) - Sebanyak 60 kelompok tani di Kota Bengkulu menerima 60 unit traktor tangan dari pemerintah Provinsi Bengkulu, Selasa, untuk meningkatkan produksi padi sawah.
Penyerahan traktor tangan dilakukan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin, dan dipusatkan di areal persawahan Kelurahan Semarang, Kecamatan Sungai Serut, dan dihadiri ratusan warga dan petani yang ingin menyaksikan proses pembagian traktor itu."Kalau ada yang memungut bayaran untuk mendapatkan traktor ini segera laporkan kepada saya karena traktor ini gratis," kata Agusrin yang disambut tepuk tangan petani.
Menurut dia, pembagian traktor tangan kepada petani hanya dibayar dengan komitmen meningkatkan produktivitas areal persawahan dari satu kali tanam menjadi dua kali atau dari dua kali menjadi tiga kali tanam per tahun.
Ia mengharapkan dengan traktor tangan tersebut dan mengoptimalkan saluran irigasi, musim tanam petani bisa serentak menjadi tiga kali dalam setahun.
"Apalagi dalam wilayah kota ini irigasinya sudah bagus, jadi saya berharap dengan traktor tangan ini bisa seragam tiga kali panen per tahun," katanya.
Traktor tangan gratis tersebut diserahkan kepada kelompok tani dengan persyaratan masing-masing kelompok tani memiliki lahan sendiri dan luas lahan anggota kelompok minimal 10 hektare (ha).
Menurut dia, jika luas areal persawahan di Provinsi Bengkulu mencapai 120 ribu ha, jumlah traktor tangan ideal adalah 12 ribu unit.
"Tapi dana masih terbatas sehingga untuk saat ini dengan traktor tangan 3.400 unit belum bisa memenuhi kebutuhan," katanya.
Agusrin yang mencalon kembali menjadi gubernur periode 2010-2015 berharap jika masih dipercaya untuk memimpin Bengkulu akan meneruskan program tersebut.
Sebelumnya traktor tangan gratis juga sudah dibagikan kepada kelompok tani di sembilan kabupaten yakni Muko Muko, Lebong, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kepahiang, Seluma Bengkulu Selatan dan Kaur.
Ia berharap dengan pembagian traktor tangan tersebut target kenaikan produksi padi 2010 sebesar 15 persen dari 500 ribu ton pada 2009 akan terpenuhi.