KOMISI V DPR RI EVALUASI BANDARA MUKOMUKO
Bengkulu, 21/12 (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Bengkulu Sahfan Badli Sampurno, Senin, melakukan evaluasi terhadap pembangunan Bandara Rajo Kolo Kabupaten Mukomuko yang didanai dari APBN 2009.
"Evaluasi ini untuk melihat bagaimana realisasi proyek di lapangan dan akan menjadi bahan pembahasan di pusat apakah proyek tersebut masih perlu didukung penganggarannya tahun depan," katanya di Bengkulu saat melakukan jaring aspirasi atau reses.
Selain pembangunan Bandara Rajo Kolo yang didanai APBN sebesar Rp6 miliar pada tahun 2009, politisi PKS ini juga mengunjungi sejumlah sarana prasarana perhubungan di Provinsi Bengkulu.
Hal itu sesuai dengan mitra Komisi V DPR RI, yaitu Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Perhubungan .
"Saya juga meninjau sejumlah proyek APBN yang ditangani Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Perhubungan,"katanya.
Reses yang akan berlangsung hingga 1 Januari 2009 tersebut dimanfaatkannya bertemu dengan kepala daerah sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu serta masyarakat yang berada di sekitar lokasi proyek APBN.
Terkait perkembangan pembangunan Bandara Rajo Kolo, Bupati Mukomuko IChwan Yunus mengatakan, bandara itu akan dikomersilkan pada tahun 2010 setelah sebelumnya digunakan untuk membawa jemaah haji asal kabupaten itu menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
"Kami targetkan bandara akan diaktifkan untuk penerbangan komersial pada tahun 2010," kata Bupati Mukomuko Ichwan Yunus di Bengkulu, Sabtu di Mukomuko.
Untuk merealisasikan target tersebut Pemkab Mukomuko telah menawarkan dua maskapai untuk melayani penerbangan yakni maskapai penerbangan Pelita Airservice dan Riau Airlines.
Rute yang akan diterbangi yakni Bandara Rajo Kolo menju Padang Sumatra Barat dan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
"Untuk sementara rute ini yang akan dilayani karena sebagian besar masyarakat Bengkulu melakukan perjalanan ke dua tempat ini,"katanya.
Keberadaan bandara ini merupakan salah satu terobosan Pemkab MUkomuko untuk meningkatkan pembangunan di daerah yang dimekarkan pada tahun 2003 itu.
Selain itu, transportasi udara ini juga untuk membuka keterisoliran dan menambah alternatif transportasi ke kabupaten paling Barat Provinsi Bengkulu itu yang selama ini hanya mengandalkan jalur darat.
"Jenis pesawat yang akan digunakan yakni fokker 50 yang dapat mengangkut penumpang sebanyak 50 orang dengan lama penerbangan hanya beberapa menit," ujarnya.