PEMKAB PERPANJANG LANDASAN PACU BANDARA RAJO KOLO
Bengkulu, 29/10 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan memperpanjang landasan pacu Bandara Rajo Kolo dari 1.400 meter menjadi di atas 2.000 meter sehingga mampu didarati pesawat berbadan besar jenis Boeing 737-400.
Perpanjangan landasan pacu bandara itu memerlukan dana Rp140 miliar, untuk pembangunan landasan dan ganti rugi lahan di sekitar kawasan itu, kata Bupati Mukomuko Ichwan Yunus melalui Kabag Humas Yanzuri Nawawi, Kamis.
Jika sudah mampu disinggahi pesawat berbadan besar, bandara itu akan dijadikan bandara kargo untuk mengangkut minyak kelapa sawit, karena Mukomuko merupakan salah satu wilayah perkebunan kelapa sawit terluas di Provinsi Bengkulu.
Program tersebut disampaikan Bupati Ichwan Yunus pada uji coba penerbangan perdana pesawat Riau Airlines jenis fokker 50, Rabu.
Pada uji coba itu pesawat mendarat dengan mulus didukung cuaca cerah dan disambut warga Mukomuko termasuk 170 calon haji 2009 dari kabupaten tersebut.
Menurut dia, uji coba penerbangan tersebut sekaligus membuka isolasi Bandara Rajo Kolo yang sejak 30 tahun silam tid pernah disinggahi pesawat.
Bandara Rajo Kolo Mukomuko berada tidak jauh dari ibukota kebupaten dan di tepi sungai dan menghadap ke Samudra Indonesia, sehingga masih memungkinkan diperluas.
Pada penerbangan perdana Jumat (30/10), pesawat Riau Airlines akan mengangkut calon haji dari Mukomuko ke embarkasi Padang, Sumatra Barat. Rencananya akan dilakukan beberapa kali penerbangan sehingga 170 calon haji asal Mukomuko terangkut ke Bandara Minangkabau, Sumbar.
Ketua Tim Percepatan Pembangunan Lapter Mukomuko H Khaidir Anwar mengatakan landasan pacu Bandara Mukomuko yang panjangnya 1,4 kilometer dan lebar 30 meter itu, terdapat delapan jalur yang dilapisi aspal concrete.
Sebelumnya pengerjaan Lapter itu sempat terganggu hujan, namun pengaspalannya dapat selesai tepat waktu, dengan bekerja lembur malam hari, katanya.
Pembangunan lapter Mukomuko menghabiskan dana sebesar Rp29 miliar dari APBD 2009, termasuk pembangunan fasilitas terminal dan saran pendukung lain.
