01 November 2009

PEMBANGUNAN BANDARA MUKUMUKO BUTUH DANA RP80 MILIAR

Bengkulu, 1/11 (ANTARA) - Pembangunan bandar udara (Bandara) Kabupaten Mukumuko, Provinsi Bengkulu, membutuhkan dana Rp80 miliar untuk persiapan peningkatan dari sebelumnya yang telah menghabiskan anggaran Rp25 miliar pada 2009.

"Peningkatan Bandara tersebut untuk merangsang pengusaha maskapai penerbangan bekerja sama dengan Pemkot setempat," kata Bupati Mukumuko, Ichwan Yunus di Bengkulu, Minggu.


Hal itu dilakukan, kata dia, agar pengusaha tertarik untuk melakukan penerbangan di bandara itu dan sebagai persiapan penerbangan komersil.

Sebelumnya, pembangunan lapangan terbang (Lapter) itu, telah menghabiskan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada 2008 dan 2009 Rp25 miliar.

Rinciannya penggunaan anggaran tersebut, menurut dia, digunakan mulai dari persiapan yang membutuhkan dana dari APBD 2008 Rp 12 miliar dan pada 2009 sebesar Rp 11 miliar dan sisanya Rp 2 miliar digunakan untuk mengurus biaya-biaya lainnya.

Kebutuhan dana untuk melakukan peningkatan akan terus diupayakan supaya bandara dilengkapi dengan lampu-lampu untuk membantu pesawat ketika akan mendarat pada malam hari.

Fasilitas yang ada, menurut dia, masih cukup minim sehingga ke depan membutuhkan dana peningkatan Rp80 miliar agar fungsinya dapat terwujud.

"Bandara setelah dibangun pada tahap awal masih perlu ditingkatkan agar fungsinya menjadi komersil bagi pengusaha maskapai penerbangan," ujarnya.

Setelah bandara selesai pengerjaannya itu, beberapa maskapai penerbangan sudah menawarkan diri untuk dapat mengangkut masyarakat setempat ke Padang, Provinsi Sumtra Barat dan Kerinci, Jambi.

Bandara itu, setelah selesai pengerjaan dengan panjang landasan pacu mencapai 1.400 meter dan lebar 30 meter untuk dapat dilewati oleh pesawat komersil sejenis "Fokker" 50.
Pada musim haji Bandara Mukomuko telah memberangkatkan jemaah calon haji (Calhaj) dari Kabupaten itu, dengan menggunakan pesawat Fokker 50 Riau Air Lines dengan kapasitas penumpang sebanyak 50 orang ke Padang, Provinsi Sumatra Barat.

Lapangan terbang tersebut, telah dimanfaatkan oleh Pemerintah setempat untuk memberangkatkan sebanyak 170 jemaah Calhaj.

Keberangkatan itu, menurut dia, sekaligus sebagai peluncuran penerbangan perdana setelah pembangunannya selesai pada 2009.

"Bandara telah selesai tahap pengerjaannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemberangkatan ke Padang bagi jemaah Calhaj," ujarnya.

Proses pembangunannya pada tahap awal cukup sulit karena ketika itu, belum ada dana sehingga mesti bersabar sehingga penyelesaiannya baru terealisasi pada 2009.

© Copyright 2011 Perum LKBN Antara Biro Bengkulu . All rights reserved | Contact Us | About Us

Back to TOP